Tepi Tangga
source: wanderbites Aku suka main di masjid kampung. Iya sih, masjid, tapi dengan brutal diubah jadi arena bermain oleh aku dan beberapa teman. Sambil nunggu giliran ngaji kita suka ber-inisiatif membuat berbagai permainan. Zaman itu zaman normal, zaman anak-anak seumuranku lebih suka main game yang melibatkan olah badan daripada olah jari. Sore itu aku main buaya-buayaan, dengan dua tiang sebagai posnya. Kita harus lari melewati sebuah samudra sepanjang lima meter. Iya. Samudra. Samudranya kutu beras. Dengan penuh semangat aku berlari ke sana kemari. Lawanku-yang jadi penjaganya-adalah seorang anak kecil, ceritanya kita ini adalah buaya-buaya brutal yang lari-larian gila gara-gara kebanyakan minum molto. Beberapa temenku mencoba menipu sang penjaga. Penjaganya bernama Sella dan dia adalah anak kecil gempal, cedal, pendek dan kalo lari sambil nadahin ingus. Untung lucu. Permainan dimulai lagi. Dan kita akan berlari lagi dari pos satu ke pos dua (ses...